Akhlak yang Buruk Ibarat Tembikar Pecah

Akhlak yang buruk itu ibarat tembikar yang pecah. Tidak dapat dilekatkan lagi dan tidak dapat dikembalikan menjadi tanah.

Jangan Mengukur Kebijaksanaan dengan Kata

Jangan mengukur kebijaksanaan seseorang hanya karena kepandaiannya berkata-kata tetapi juga perlu dinilai buah fikiran serta tingkah lakunya.

Penghubung yang Indah

Jembatan menjadi penghubung antara dua buah kampung, pernikahan menjadi penghubung antara dua insan dan anak menjadi penghubung antara ibu dan ayah

Melupakan Nikmat yang Telah Tersedia

Manusia biasanya lebih menghargai sesuatu yang sukar diperoleh tetapi sering melupakan nikmat yang telah tersedia.

Harta Tidak akan Berkurang karena Sedekah

Harta tidak akan berkurang kerana sedekah dan melakukan amal

Didiklah Anak-Anakmu untuk Zamannya

Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang kerana mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau.

Kebijaksanaan Menjanjikan Kejayaan dan Kebahagiaan

Kebijaksanaan menjanjikan kejayaan dan kebahagiaan tetapi jika disalahgunakan akan mewujudkan penderitaan.

Pemimpin yang Sukses

Pemimpin yang sukses ialah orang yang dapat mengawali komunikasi dengan orang yang lebih atas darinya dan mampu mengawali komunikasi dengan orang yang lebih bawah darinya.

Melakukan Sesuatu dengan Keikhlasan

Jika kita melakukan sesuatu dengan keikhlasan, niscaya ganjaran yang kita terima juga setanding dengan apa yang kita usahakan.

Semulia Manusia yaitu yang Mempunyai Adab

Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan hati ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.

Manusia adalah Arsitek Kehidupannya Sendiri

Setiap manusia adalah arsitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namun selepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahwa dia tidak menyukai apa yang telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencoba untuk menukar dirinya sendiri.

Lidahmu adalah Bentengmu

Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu.

Berfikir itu Cahaya

Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang menganiaya orang bawahannya.

Dunia ini Umpama Lautan yang Luas

Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di lautan telah ramai kapal karam didalamnya.. andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.

Berfikir Secara Rasional

Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan.

Keberanian Ibarat Layang-Layang

Keberanian yang sebenarnya ibarat layang-layang. Sentakan angin yang menentangnya bukan melemparkannya ke bawah, sebaliknya menaikkannya.

Hidup untuk Sukses

Tidak ada manusia yang hidup untuk gagal, tetapi hidup untuk sukses, namun kebanyakan manusia memilih jalan gagal akibat pilihan yang salah.

Cara Terbaikl Menghukum Orang yang Berbuat Kesalahan

Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.

Hidup adalah Gabungan antara Bahagia dan Derita

Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang. ketika ia bersyukur maka iman lah yang berbicara, tetapi jika ia kufur nikmat maka nafsu lah yang bersuara

Semalam tidak Dijadikan teladan

Hari yang mendatang tidak akan memberikan sembarang makna jika kegagalan semalam tidak dijadikan teladan.

Hidup Ibarat Meniti Seutas Tali

Hidup ini ibarat meniti seutas tali, kadang kala kita jatuh sakit dan terluka, dan kadang pula sukses penuh makna

Segala Hal yang Lahir akan Mati

Segala hal yang lahir akan mati, tetapi cahaya kehidupan yang dipancarkan akan selalu bersinar untuk selamanya.

Kemaafan dapat Mengobari Hati

Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sajalah kita akan dapat mengobati hati yang telah terluka. Kemaafan yang diberi secara ikhlas ibarat pisau bedah yang boleh membuang segala luka emosi.